Oleh: Dina Alfiana Ikhwani, M.Kep

Dampak penyebaran virus corona saat ini berkembang sangat pesat. Adapun dampaknya sudah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan dan membatasi berbagai aktivitas sosial. Pembatasan tersebut diwujudkan dengan adanya kebijakan pemerintah seperti  work from home bagi masyarakat yang mengharuskan masyarakat tetap tinggal di rumah dan bekerja dari rumah. Berbagai tanggapan masyakat bermunculan, ada yang menanggapi positif, dan tidak jarang ditanggapi negatif.

Selain itu, Pembatasan sosial tersebut tidak hanya berlaku pada masyarakat pekerja, namun juga bagi kalangan mahasiswa. Metode pembelajaran yang awalnya lebih banyak bersifat direct learning dan interactive learning method dengan mengkombinasikan antara metode pembelajaran konvensional tatap muka dikelas (TCL) dan student center learning (SCL), dengan adanya pandemik berubah proporsinya menjadi sebagaian besar berlangsung secara daring (online). Adanya perubahan tersebut, tentunya membutuhkan banyak penyesuaian yang harus dilakukan, tidak hanya oleh para mahasiswa, namun juga oleh dosen pengajar. Tidak jarang, kita mendengar banyak keluhan mahasiswa mengenai sistem pembelajaran dengan metode ini, diantaranya aktivitas belajar yang cenderung membosankan karena kurangnya interaksi, adanya distraksi pada saat proses pembelajaran berlangsung baik dari diri sendiri ataupun lingkungan (keluarga), fasilitas belajar seperti gadget dan laptop yang belum memadai, pemakaian kuota yang berlebih, serta kendala jaringan.

Bagi dosen pengajar, wabah ini juga memiliki tantangan tersendiri dalam menjalani proses belajar mengajar. Tantangan itu tidak hanya pada, fasilitas pembelajaran yang terbatas, namun juga, pada pemilihan media serta metode pembelajaran yang sesuai dan efektif untuk mecapai learning outcome setiap mata kuliah. Hal itu tentu tidaklah mudah, karena idealnya proses pembelajaran memang tidak hanya dilakukan secara daring saja namun juga dengan interaksi langsung. Belum lagi dengan pemilihan aplikasi pembelajaran yang beragam seperti google class room, wa grup, edmodo, Zoom meeting yang lebih mendominasi proses pembelajaran dengan video, serta berbagai aplikasi pembelajaran lainnya. Namun demikian, pemilihan aplikasi tersebut pun harus memepertimbangkan aplikasi yang lebih akurat namun juga tetap mengutamakan efisiensi biaya terkait kuota yang harus dikeluarkan mahasiswa.

Oleh karena itu, dalam menghadapi situasi krisis seperti ini komunikasi efektif dan intensif antar support system sangat diperlukan baik antar mahasiwa, keluarga ataupun dosen pengajar.  Sistem pembelajaran daring, sejatinya memudahkan pembelajaran karena tidak terikat tempat dan waktu, Selain itu juga dari hasil penelitian karwati (2014), menunjukkan bahwa pembelajaran e-learning memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap proses pembelajaran.  Namun demikian dalam pelaksanaannya, persiapan perlu dari jauh hari. Mulai dari fasilitas, perangkat dan kurikulum ataupun perserta didik harus dipersiapkan dengan matang. Seyogyanya, kuliah daring yang lancar dan efektif tidak tercipta dalam waktu yang singkat.

Namun demkian, dari sekian banyak kesulitan yang kita hadapi bersama, tidak berarti, tidak ada hal positif yang dapat kita lakukan. Dari kesekian banyak keluhan yang dipaparkan dalam menghadapi perubahan yang ada, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengubah mindset (cara berfikir) kita. Kemampuan dalam menanamkan mindset positif harus dimunculkan, yakni bagaimana melihat peluang yang ada ketimbang merasa stress dengan kondisi saat ini. Percayalah, selalu ada hikmah dari setiap kejadian terburuk sekalipun.  Contohnya saja, bagi mahasiswa, korona mungkin membatasi interaksi sosial dengan masyarakat dan teman-teman, namun demikian, korona membuat kita memiliki lebih banyak waktu dan kesempatan berinteraksi bersama orang-orang terdekat kita, keluarga terutama orang tua yang selama ini mungkin sering kita abaikan. Selain itu, kebutuhan jumlah kuota yang berlebih, mungkin menjadi beban tersendiri. Namun jika di telaah, bukankah ada bentuk  efisiensi lain dengan belajar dari rumah, seprti misalnya biaya bensin kekampus yang tidak perlu lagi, biaya nongkrong dikantin yang tidak perlu lagi, dan masih banyak bentuk efisiensi lainnya.

Selain itu untuk mengatasi kejenuhan yang ada, maka perlu dilakukan beberapa aktifitas menyenangkan yang bisa menjadi hobi baru ataupun hobi lama yang dapat dilakukan dirumah. Mengenai susasana belajar, bukankan learning from home, tidak kalah menyenangkan? bisa belajar dengan santai, tanpa harus duduk formal dengan disertai aktifitas selingan lainnya.

Some good things happening in the world right now, and will be more soon.

Just believe it

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *