LOMBOK TIMUR, stikeshamzar.ac.id – “Banyak orang yang berpuasa, tapi hanya mendapatkan lapar dan dahaga”, terang TGH Muammal Hamidi saat kajian buka bersama di Musholla STIKES Hamzar, Kamis (7/6/2018) bertepatan dengan 22 Ramadhan 1439 H.
Ibadah puasa adalah satu diantara perintah Allah yang wajib ditunaikan. Ibadah butuh ilmu, termasuk puasa. “Jika ingin sukses dunia dengan ilmu, ingin sukses akhirat dengan ilmu, maka jika ingin sukses keduanya juga dengan ilmu. Begitu pentingnya ilmu dalam kehidupan,” jelas TGH Muammal kepada seluruh civitas akademika STIKes Hamzar yang hadir.
Jika orang mengerti cara beribadah, tambahnya, maka ia tidak akan membedakan antara cara salat tarawih dengan salat isya. TGH Muammal lalu mengutip firman Allah dalam QS Al-Ma’arij [70] tentang orang-orang yang menjaga salatnya, dan QS Al-Maun [107] tentang orang-orang yang celaka karena lalai dalam salatnya. Maka orang yang berpuasa juga harus mengerti rukun puasa serta apa-apa yang yang membatalkan dan menghilangkan pahala puasa. “Berbohong, gibah, fitnah, sumpah palsu, dan menonton tontonan yang mendatangkan nafsu syahwat adalah lima hal yang dapat menggugurkan pahala puasa,” terangnya.
Lalu, apa tolak ukur bahwa puasa yang kita laksanakan meningkatkan takwa kita? “Bukti hasil ibadah puasa yang dilakukan seseorang melahirkan takwa adalah adanya sifat jujur dan berakhlak dalam dirinya. Karena itu orang yang berpuasa tidak boleh bicara sembarangan. Dan yang harus kita ingat bahwa Rasulullah SAW datang untuk menyempurnakan akhlak manusia,” jelas beliau.
Kajian ditutup dengan doa, lalu dilanjut dengan buka puasa bersama dan sholat magrib berjamaah. (Ag)